Mental Anthony dan Jonatan Christie Masih Belum Maksimal Menjelang Olimpiade Tokyo

Jakarta Dua tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, jelang Olimpiade Tokyo terus ditempa. Khususnya terkait mental.

Hal itu disampaikan pelatih nasional tunggal putra Hendry Saputra, yang mengatakan persiapan sudah dilakukan secara intens sejak dua bulan lalu.

"Sejak dua bulan lalu hingga hari ini, kita sudah coba fokus untuk peningkatan fisik, stamina, power, stamina, dan kecepatan. Semua sudah kita jalankan dan akan terus berjalan sampai kira-kira dua minggu sebelum keberangkatan nanti," kata Hendry dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/6/2021).

Hendry menilai perkembangan latihan Anthony dan Jonatan setiap harinya semakin bagus. Dia berharap akan terus sesuai target dengan kondisi yang diinginkan sampai pesta olahraga empat tahunan itu digelar 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. "Jadi ketika hari berangkat dan tiba di sana juga dalam keadaan baik, hasil latihan juga sudah baik," ujarnya.

Meskipun sesuai target, Hendry mengatakan mental masih menjadi sorotan. Apalagi setelah atletnya sudah lama tak bertanding di turnamen-turnamen internasional.

Anthony dan Jonatan terakhir kali tampil di Asia Leg, pada Januari lalu. Itu pun dengan hasil yang tak sepenuhnya memuaskan. Catatan prestasi Anthony hanya capai semifinal di Thailand Open I. Sedangkan Thailand Open II dan BWF World Tour Final hanya mencapai babak kedua dan gagal lolos semifinal.

Sedangkan Jonatan tak lebih baik. Torehan terbaiknya hanya mencapai perempatfinal Thailand Open 1, kemudian langsung tersingkir di babak pertama Thailand Open II.

Setelah itu, Anthony dan Jonatan sempat akan mentas di All England pada Maret 2021, tapi batal setelah dipaksa child's play karena masalah COVID-19.

Sedangkan dua turnamen lainnya, Malaysia Open dan Singapore Open, yang seharusnya menjadi turnamen pemanasan sebelum Olimpiade Tokyo turut dibatalkan karena gelombang kedua pandemi Corona yang terjadi di dua negara tersebut.

"Sebenarnya kalau kekurangan tidak banyak. Mereka ini sudah berada di level yang sekarang kan sudah lama dan saya tahu standar kualitasnya. Hanya ada tingkat yang tidak maksimal, mungkin dari pikiran dan psychological dengan kondisi seperti ini akibat jarang bertanding," kata Hendry.

Mental itu paling penting karena mereka sudah cukup lama tidak bertanding. Makanya nanti seperti rencana PBSI yang akan menggelar simulasi, itu sebuah harapan supaya kita bisa tahu di mana kondisi keadaan mental mereka," tuturnya.

PBSI telah menyiapkan pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo pada 18-19 Juni di Pelatnas Cipayung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Datang Bukan Dari Hati? Inilah Penjelasan Sains nya

Sebuah Fosil Telur Penyu Berusia 80 Juta Tahun di Dengan Sisa Embrio Ditemukan di China

Beberapa Hal yang Akan Anda Rasakan Ketika Kurang Mengkonsumsi Sayuran