Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Mengetahui Jenis Perpindahan Panas Atau Kalor

Jakarta - Perpindahan panas atau kalor merupakan proses yang terjadi karena dua tempat atau benda memiliki perbedaan suhu. Dengan demikian, proses perpindahan panas atau kalor melibatkan pemasukan dan pengeluaran energi panas Mengenai perpindahan panas, salah satu pembahasan utamanya adalah cara energi panas berpindah dari satu benda ke benda lainnya. Jenis-jenis Perpindahan Panas Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah jenis-jenis perpindahan panas atau kalor: Perpindahan panas secara konveksi Konveksi adalah perpindahan panas atau kalor yang terjadi pada zat yang mengalir (fluida), seperti zat cair dan gas. Pada proses ini, terjadi gerakan massa atau gerakan partikel zat perantara akibat adanya perbedaan massa jenis. Dengan adanya panas, massa zat di bagian bawah (yang lebih dekat dengan sumber panas) akan mengecil sehingga lebih ringan dibandingkan zat di atasnya. Ini menyebabkan zat bermassa ringan tersebut bergerak ke atas, s

Ilmuwan Ingatkan Para Astronom ke Mars Salah Identifikasi Mineral Yang Dikira Tanda Kehidupan

Jakarta - Ilmuwan mengingatkan para astronom kemungkinan penjelajah Determinations yang dikirim ke Mars salah mengidentifikasi mineral yang diperkirakan merupakan tanda-tanda kehidupan purba di planet merah tersebut. Penjelajah Mars, Perseverance telah dikirim untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba di world yang berdebu dan kering berupa mikrofosil kecil yang akan menjadi bukti bahwa Mars pernah layak huni. Itu memang akan menjadi penemuan yang luar biasa, tetapi makalah baru ini mendesak kehati-hatian dalam menafsirkan apa yang ditemukan, baik dalam sumber ini maupun di masa depan. Menurut ahli astrobiologi Sean McMahon dari Universitas Edinburgh dan ahli geobiologi Julie Cosmidis dari Universitas Oxford di Inggris, para ilmuwan harus mengawasi down payment mineral non-biologis yang terlihat sangat mirip dengan fosil. Dalam sebuah makalah baru, ilmuwan tersebut telah menguraikan lusinan proses non-biologis atau abiotik, yang dapat menghasilkan pseudofosil--

Penemuan Lobster Langka Berwarna Biru Muda Yang Ditemukan di Teluk Maine, Amerika Serikat

Jakarta - Salah satu jenis Lobster langka yang dikenal dengan nama Lobster Cotton Candy ditemukan seorang nelayan di Casco Bay, sebuah teluk kecil di Teluk Maine, Amerika Serikat. Lobster langka ini memiliki ciri khas cangkang biru cerah dengan bintik-bintik seperti permen kapas. Lobster ini sangat langka dan tidak ada informasi berapa banyak jumlahnya di alam phony. Seorang Profesor College of Massachusetts Boston, Michael Tlusty mengatakan, Lobster (krustasea) langka berwarna aneh muncul sekitar empat hingga lima tahun sekali. Lobster mendapatkan warnanya dari pigmen dan antioksidan yang disebut astaxanthin. Bentuk senyawa ini berubah ketika protein lain mengikatnya. Protein dalam lobster membuat astaxanthin tampak biru, kuning, dan merah. Perpaduan dari banyak warna ini biasanya membuat lobster terlihat belang-belang, oranye terbakar dan cokelat, tetapi kadang-kadang, lobster berwarna biru langit seperti lobster Cotton Candle light. Pergeseran warna yang drastis ini

Ilmuwan Melakukan Penelitian Implan Otak, Pikiran Orang Lumpuh Bisa Menjadi Teks

Jakarta - Sejumlah ilmuwan melakukan penelitian bagaimana implan otak bisa menerjemahkan pikiran orang lumpuh menjadi sebuah teks. Hasilnya cukup menggembirakan karena berhasil di uji coba terhadap pria lumpuh dengan akurasi mencapai 94 persen. Implan yang digunakan adalah bagian dari kolaborasi penelitian lama yang disebut BrainGate atau brain computer system user interface (BCI) yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menafsirkan sinyal aktivitas saraf yang dihasilkan selama tulisan tangan. Percobaan dilakukan terhadap T5 yang mengalami lumpuh dari leher ke bawah sejak 2007 setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Selama percobaan, T5 berkonsentrasi seolah-olah sedang menulis, berpikir membuat huruf dengan pena dan kertas imajiner. Elektroda yang ditanamkan di korteks motoriknya merekam sinyal aktivitas otaknya yang kemudian ditafsirkan oleh algoritme yang berjalan di komputer eksternal. Lalu mendekode lintasan pena imajiner T5, yang secara mental melacak 26

Mengapa NASA Menunda Pengiriman Astronot ke Staisun Luar Angkasa, Berikut Alasannya

Jakarta - Untuk kedua kalinya, NASA kembali menunda pengiriman empat astronot ke stasiun luar angkasa menggunakan roket SpaceX. Saat ini keempat astronot yang gagal ke ISS masih dikarantina di Cape Canaveral, Florida untuk menunggu jadwal peluncuran selanjutnya. Dikutip dari Reuters, Selasa (2/11/2021), penundaan pengiriman astronot ke ISS dilakukan NASA, Senin 1 November 2021 kemarin. Namun NASA tidak membeberkan alasan penundaan tersebut. NASA mengatakan masalah itu bukan darurat medis dan tidak terkait dengan COVID-19, tetapi badan antariksa itu menolak untuk menguraikan masalahnya atau mengatakan astronot mana yang menjadi kendala. Peluncuran, yang semula dijadwalkan pada hari Minggu 31 Oktober 2021 tetapi kemudian ditunda hingga Rabu 3 NOvember 2021 ini karena kondisi cuaca yang tidak sesuai. "Kini peluncuran roket untuk mengirim astronot telah dijadwal ulang untuk Sabtu (6 November 2021) malam,"kata NASA. Terakhir kali NASA menunda peluncuran Space S